Sepintas, gitar bass listrik tampak memiliki banyak kemiripan dengan gitar listrik. Mulai dari bentuk fisik, efek hingga amplifikasinya. Walaupun bass dan gitar memiliki banyak kesamaan, namun dua alat musik ini memiliki perbedaan mendasar pada respon frekuensinya. Yang dimaksud respon frekuensinya adalah bunyi yang dihasilkan oleh suatu alat yang memiliki sederetan frekuensi, keberadaan frekuensi dari yang terendah hingga yang tertinggi yang mampu dihasilkan oleh alat itulah yang disebut sebagai respon frekuensi.
Bass didesain untuk mendapatkan bunyi yang bernada sangat rendah, maka respon frekuensinya bisa sekitar 1 atau 2 oktaf dibawah frekuensi gitar listrik pada umumnya. Oleh karena itu bass dibuat dengan rentang skala (Scale leghth) yang lebih panjang dari gitar. Karena bass didesain untuk mendapatkan bunyi yang bernada sangat rendah, maka efeknya pun juga berbeda dengan efek gitar. Masih sering dijumpai seorang pemain bass yang menggunakan efek gitar untuk bass, seperti penggunaan efek Flanger, Chours, EQ atau bahkan pedal wah. Penggunaan paling sering yaitu stompboks. Padahal, kita tidak mendapat keterangan yang jelas apakah efek stompboks untuk gitar bisa juga digunakan untuk bass. Bila efek gitar digunakan untuk bass, maka sound yang dihasilkan belum tentu bisa merepro frekuensi yang sangat rendah dari bass.
0 comments
Post a Comment